Jumat, 16 Mei 2014

PENGGUNAAN SELECT STATEMENT 1

MODUL 7
PENGGUNAAN SELECT STATEMENT 1
A.    Tujuan
1.      Mahasiswa mampu menggunakan instruksi Create Table dan options-nya menggunakan PostgreSQL untuk membuat tabel-tabel basis data sesuai kebutuhan.
2.      Mahasiswa mampu memasukkan records ke dalam tabel-tabel basis data.
B.      Dasar Teori
SELECT STATEMENTS digunakan untuk menentukan atau memilih data yang akan ditampilkan ketika melakukan query terhadap basis data. Struktur select statements  di PostgreSQL adalah sebagai berikut:
SELECT [ALL] | DISTINCT [ON (expression) [, ...] ) ] ]
*| expression [ AS output_name ] [, ...]
[ FROM from_item [, ...] ]
[ WHERE condition ]
[ GROUP BY expression [, ...] ]
[ HAVING condition [, ...] ]
[ { UNION | INTERSECT | EXCEPT } [ ALL ] select ]
[ ORDER BY expression [ ASC | DESC | USING operator ] [, ...]
[ FOR UPDATE [ OF tablename [, ...] ] ]
[ LIMIT { count | ALL } ]
[ OFFSET start ]
Contoh SELECT:
-          Untuk melihat semua kolom dari suatu tabel:
SELECT* FROM nasabah;
-          Untuk melihat kolom (-kolom) tertentu:
SELECT nama_nasabah FROM nasabah;
SELECT id_nasabah, nama_nasabah FROM nasabah;
-          Secara umum:
-          SELECT FROM ;
·         Column Alias (AS)
-          AS digunakan untuk mengganti nama kolom pada tampilan SELECT.
Contoh:
-          SELECT nama_nasabah AS “Nama Nasabah” FROM nasabah;
-          SELECT nama_nasabah AS “Nasabah”, alamat_nasabah AS “Alamat Nasabah” FROM nasabah;
·         WHERE
-          Digunakan untuk membatasi hasil SELECT yang ditampilkan berdasarkan kondisi yang ditentukan.
Contoh:
SELECT nama_nasabah FROM nasabah WHERE nama_nasabah=’Ali Topan’ ;
SELECT nama_nasabah, alamat_nasabah FROM nasabah WHERE id_nasabah=2;
-          Bisa menggunakan >, <, < > (atau !=), >=, <=
-          Gunakan AND atau OR untuk lebih dari satu kondisi:
SELECT* FROM nasabah WHERE nama_nasabah = ‘Rina Marsudi’ AND alamat_nasabah = ‘Jl. Kusumanegara 30’;
SELECT* FROM nasabah WHERE nama_nasabah = ‘Ali Topan’ OR id_nasabah=2;
·         Pencarian NULL
Gunakan IS NULL untuk mencari NULL:
-          SELECT* FROM rekening WHERE kode_cabang IS NULL;
Gunakan IS NOT NULL untuk mencari yang tidak NULL:
-          SELECT* FROM rekening WHERE kode_cabang IS NOT NULL;
·         Pencarian String
Gunakan LIKE untuk mencari string tertentu:
-          SELECT* FROM nasabah WHERE nama_nasabah LIKE ‘Ali Topan’;
Bisa menggunakan %:
-          SELECT* FROM nasabah WHERE alamat_nasabah LIKE ‘%negara%’;
Bisa menggunakan _ untuk 1 huruf:
-          SELECT* FROM nasabah WHERE nama_nasabah LIKE ‘Ali T_p_n’;
Untuk pencarian yang case insensitive (tidak mempedulikan huruf besar atau kecil), gunakan ILIKE:
-          SELECT* FROM nasabah WHERE nama_nasabah ILIKE ‘%marsudi’;
·         ORDER BY
Digunakan untuk mengurutkan hasil SELECT.
Untuk mengurutkan dari kecil ke besar:
-          SELECT* FROM nasabah ORDER BY nama_nasabah;
Untuk mengurutkan dari besar ke kecil:
-          SELECT* FROM nasabah ORDER BY nama_nasabah DESC;
Perhatian: jika ada WHERE, maka ORDER BY ditaruh sesudah WHERE.
Untuk melakukan pengurutan lebih dari satu kolom, pisahkan dengan tanda koma:
-          SELECT* FROM nasabah_has_rekening ORDER BY no_rekening, id_nasabah;
Bisa menentukan DESC untuk kolom (-kolom) tertentu, misalnya:
-          SELECT* FROM nasabah_has_rekening ORDER BY no_rekening, id_nasabah DESC;
-          SELECT* FROM nasabah_has_rekening ORDER BY no_rekening DESC, id_nasabah;
·         LIMIT & OFFSET
Digunakan untuk membatasi jumlah baris yang ditampilkan dalam SELECT.
Contoh: Hanya menampilkan 3 baris pertama:
-          SELECT* FROM nasabah ORDER BY id_nasabah LIMIT 3;
Menampilkan 2 baris setelah melewati 2 baris pertama:
-          SELECT* FROM nasabah ORDER BY id_nasabah LIMIT 2 OFFSET 2;
Perhatian: penggunaan LIMIT sebaiknya selalu digunakan bersama dengan ORDER BY, sehingga urutan yang ditampilkan akan selalu konsisten.
LIMIT dan OFFSET sangat berguna dalam tampilan yang berbasis web (melalui web browser dengan menggunakan PHP atau JSP) agar tampilan data tidak terlalu besar dan bisa lebih rapi. Tampilan data yang banyak bisa diatur dan dibagi menjadi beberapa halaman (pages).
·         TABLE JOIN
Macam tabel join:
Cross Join
-          Menggabungkan semua record dari tabel pertama dengan semua record di tabel kedua.
-          Banyaknya record dari cross join = jumlah record tabel pertama x jumlah record tabel kedua.
Contoh:
SELECT* FROM rekening CROSS JOIN cabang_bank;
Inner Join
-          Menggabungkan dua (atau lebih) tabel berdasarkan attribute penghubung.
-          Metode 1:
SELECT* FROM rekening INNER JOIN cabang_bank USING(kode_cabang);
-          Metode 2:
SELECT* FROM rekening INNER JOIN cabang_bank ON rekening.kode_cabang = cabang_bank.kode_cabang;
-          Metode 3:
SELECT* FROM rekening NATURAL INNER JOIN cabang_bank;
-          Metode 4:
SELECT* FROM rekening, cabang_bank WHERE rekening.kode_cabang = cabang_bank.kode_cabang;
-          Perhatian: untuk INNER JOIN, kita dapat menghilangkan kata ‘INNER’. Jadi, cukup dengan kata ‘JOIN’ saja.
-          Dengan metode 4, jika kolo yang ingin ditampilkan ada di lebih dari 2 tabel, maka harus menentukan tabel mana yang diinginkan.
Contoh:
SELECT nasabah.id_nasabah, nama_nasabah, no_rekening FROM nasabah, nasabah_has_rekening WHERE nasabah.id_nasabah = nasabah_has_rekening.id_nasabah;
Table Alias
Untuk kemudahan penulisan SQL, kita bisa membuat table alias.
Contoh:
-          SELECT* FROM nasabah A, nasabah_has_rekening B WHERE A.id_nasabah = B.id_nasabah;
-          SELECT* FROM A.id_nasabah, nama_nasabah, no_rekening FROM nasabah A, nasabah_has_rekening B WHERE A.id_nasabah = B.id_nasabah;
Distinct
-          Dalam table join, kadang-kadang ada informasi yang berulang. Untuk menghilangkan pengulangan tersebut, gunakan DISTINCT.
Contoh:
SELECT DISTINCT nama_nasabah, alamat_nasabah FROM nasabah NATURAL JOIN nasabah_has_rekening;
-          Perhatikan perbedaan dengan berikut:
SELECT nama_nasabah, alamat_nasabah FROM nasabah NATURAL JOIN nasabah_has_rekening;
Right Outer Join
-          Menampilkan hasil join tabel pertama (sisi kiri) dengan tabel kedua (sisi kanan), serta semua record di tabel kedua (sisi kanan/right):
SELECT* FROM rekening NATURAL RIGHT OUTER JOIN cabang_bank;
-          Ketiga metode pertama yang telah disebutkan untuk INNER JOIN juga berlaku untuk RIGHT OUTER JOIN, yaitu dengan menggunakan USING, ON, atau NATURAL.
Left Outer Join
-          Menampilkan hasil join tabel pertama (sisi kiri) dengan tabel kedua (sisi kanan), serta semua record di tabel pertama (sisi kiri/left):
SELECT* FROM rekening NATURAL LEFT OUTER JOIN cabang_bank;
-          Ketiga metode yang telah disebutkan untuk RIGHT OUTER JOIN juga berlaku untuk LEFT OUTER JOIN, yaitu dengan menggunakan USING, ON, atau NATURAL.

Full Outer Join
-          Menampilkan hasil join tabel pertama dengan tabel kedua, serta semua record di tabel tersebut:
SELECT* FROM rekening NATURAL FULL OUTER JOIN cabang_bank;
-          Ketiga metode yang telah disebutkan untuk LEFT/RIGHT OUTER JOIN juga berlaku untuk FULL OUTER JOIN, yaitu dengan menggunakan USING, ON, atau NATURAL.
Outer Join
-          Untuk LEFT OUTER JOIN, RIGHT OUTER JOIN, dan FULL OUTER JOIN, bisa menghilangkan kata ‘OUTER’. Jadi, cukup menggunakan LEFT JOIN, RIGHT JOIN, atau FULL JOIN saja.

·         Inner Join vs. Outer Join
Dalam Inner Join: yang ditampilkan hanyalah hasil dari table join yang berhasil, yaitu semua record yang berhubungan di kedua tabel yang digabungkan.
Dalam Outer Join: selain menampilkan hasil dari Inner Join, Outer Join juga menampilkan semua record yang tidak berhubungan di kedua tabel yang digabungkan.
·         Multiple Joins
-          Untuk lebih dari 2 tabel, tinggal diteruskan saja JOINnya. Misalnya:
 SELECT* FROM nasabah NATURAL JOIN nasabah_has_rekening NATURAL JOIN rekening;
Cara lain:
SELECT* FROM nasabah A, nasabah_has_rekening B, rekening C where A.id_nasabah = B.id_nasabah AND B.no_rekening = C.no_rekening;
-          Jika melakukan multiple join (lebih dari 2 tabel), harus memperhatikan urutan join. Urutan table join perlu mengikuti alur relationship yang tertera di ER Diagram.
-          Oleh karena itu, sebaiknya menggunakan ER Diagram agar bisa menghasilkan table join yang benar.
C.      Alat dan Bahan
1.      Komputer dengan sistem operasi Windows 7.
2.      Program aplikasi PostgreSQL.
3.      Modul Praktikum Sistem Basis Data.

D.       Langkah Kerja
1.      Jalankan program PostgreSQL dan melakukan perintah sampi terhubung dengan database yang dibuat pada modul 4 yaitu Perbankan.
2.      Tampilkan nama bank dan alamat bank untuk semua cabang bank dan diurutkan berdasarkan nama bank dengan kode berikut:
-          SELECT nama_cabang, alamat_cabang FROM cabang_bank ORDER BY nama_cabang;



3.      Tampilkan nomor rekening, pin dan jumlah saldo untuk semua rekening dan diurutkan berdasarkan jumlah saldo dari yang paling besar ke yang paling kecil dengan kode berikut:
-          SELECT no_rekening, pin, saldo FROM rekening ORDER BY saldo DESC;



4.       Tampilkan nomor rekening, nama nasabah, dan alamat nasabah dari semua nasabah yang memiliki rekening dan diurutkan berdasarkan nama nasabah dengan kode berikut:
-          SELECT rekening.no_rekening, nasabah.nama_nasabah, nasabah.alamat_nasabah FROM rekening, nasabah, nasabah_has_rekening WHERE nasabah.id_nasabah = nasabah_has_rekening.id_nasabahFK AND rekening.no_rekening = nasabah_has_rekening.no_rekeningFK ORDER BY nasabah.nama_nasabah;



5.      Tampilkan nomor rekening, nama nasabah, dan jumlah saldo untuk semua rekening yang dimiliki oleh nasabah dan diurutkan berdasarkan nama nasabah dengan kode berikut:
-          SELECT rekening.no_rekening, nasabah.nama_nasabah, rekening.saldo FROM rekening, nasabah, nasabah_has_rekening WHERE nasabah.id_nasabah = nasabah_has_rekening.id_nasabahFK AND rekening.no_rekening = nasabah_has_rekening.no_rekeningFK ORDER BY nasabah.nama_nasabah;




E.     Analisa
Dari percobaan di atas dapat saya simpulkan bahwa kita dapat menampilkan data sesuai kebutuhan kita dengan menggunakan perintah yang tepat guna. Untuk menampilkan data dari dua tabel yang berbeda kita perlu melihat relasi apa yang terdapat di antara dua tabel tersebut. Dengan demikian kita bisa mengetahui atribut penghubungnya untuk kemudian diatur seperti pada percobaan.
F.     Tugas
1.      Tampilkan nama nasabah, alamat nasabah, jenis transaksi dan jumlah transaksi di mana jenis transaksinya adalah kredit dan diurutkan berdasarkan nama nasabah!
Jawab:



2.      Tampilkan nomor rekening, nama nasabah, jenis transaksi dan jumlah transaksi yang melakukan transaksi pada tanggal 21 November 2009 dan diurutkan berdasarkan nama nasabah!




Sabtu, 10 Mei 2014

CREATE TABLE DAN MEMASUKKAN RECORD KE TABLE

MODUL 6
MEMSUKKAN RECORD KE DALAM TABEL-TABEL BASIS DATA

A.  Tujuan
Mahasiswa mampu membuat struktur tabel-tabel basis data berdasarkan perancangan pada bank dan mengimplementasikan tabel-tabel tersebut dalam basis data.
B.  Landasan Teori
Basis data dapat diimplementasikan berdasarkan E-R diagram yang telah dibuat. Implementasi database bisa:
1.    Secara manual (dengan perintah SQL ‘CREATE TABLE’)
2.    Secara semi-manual dengan bantuan client berbasis GUI (MySQL Front, PgAccess, phpPgAdmin, dst.)
3.    Secara otomatis dengan CASE Tools (DBDesigner)

·         Pengenalan PostgreSQL
PostgreSQL adalah sebuah object-relational database management system (ORDBMS), bersifat open source, mendukung standar SQL92 dan SQL99 serta mendukung bahasa pemrograman C, C++, Java, Tcl, Perl, Python, PHP, dst. Fitur penting PostgreSQL: Inheritance, Data types, Functions, Constraints, Triggers, Rules, dan Transactional Integrity. Arsitektur PostgreSQL berbasis Client-Server. Backend Software untuk database server (server-side) adalah Postmaster. Frontend software (client-side):
1.      Psql (disediakan dalam paket PostgreSQL)
2.      Client berbasis GUI (PgAdmin, PgAccess, ApplixWare)
3.      Buat aplikasi sendiri (C, C++, Java, PHP, dsb.)
·     Beberapa URL untuk PostgreSQL:
1.      www.postgresql.org
3.      techdocs.postgresql.org
4.      Tahap Pembuatan Tabel
1.    Membuat semua tabel yang paling utama (yang tidak memiliki FK).
2.    Membuat semua tabel yang berhubungan langsung (atau memiliki relationship) dengan tabel yang dibuat di tahap sebelumnya. Mulailah secara urut dari tabel dengan jumlah FK yang paling ssedikit ke ang paling banyak.
3.    Ulangi tahap 2 sampai semua tabel selesai dibuat.

·         Implementasi Manual
Contoh untuk menetukan Primary Key (PK):
CREATE TABLE dosen (nip INTEGER PRIMARY KEY, nama_dosen VARCHAR(45), alamat_dosen VARCHAR(255));
Contoh untuk menentukan Foreign Key (FK):
CREATE TABLE mahasiswa (nim INTEGER PRIMARY KEY, nip INTEGER REFERENCES dosen(nip), nama_mhs VARCHAR(45), alamat_mhs VARCHAR(255));

·         Referential Integrity
1.    Integritas databse mengacu pada hubungan antar tabel melalui Foreign Key yang bersangkutan.
2.    Pada insert, record  harus dimasukkan di tabel utama dahulu, kemudian baru di tabel kedua.
3.    Pada delete, record harus dihapus di tabel kedua dahulu, kemudian baru di tabel utama.
4.    Secara default, PostgreSQL akan menolak insert atau delete yang melanggar integritas database.

·         Insert Table
1.        Perintah SQL untuk memasukkan data di tabel untuk semua kolom:
INSERT INTO
VALUES (, ...);

2.        Untuk memasukkan data pada kolom-kolom tertentu:
INSERT INTO (, ...)
VALUES (, ...);

·         Tahap Insert Table
Tahap insert table mengikuti tahap pembuatan tabel
Tahap 1: Lakukan insert pada semua tabel yang paling utama (yang tidak memiliki FK).
Tahap 2: Lakukan insert pada semua tabel yang langsung berhubungan dengan tabel yang di-insert di tahap sebelumnya, secara urut dari tabel dengan jumlah FK yang paling sedikit ke yang paling banyak.
Tahap 3: ulangi tahap 2 sampai semua insert selesai dilakukan.

·         Tahap Delete Table
1.         Untuk menjaga integritas database, maka tahap untuk melakukan delete table adalah kebalikan dari tahapinsert table.
2.         Secara default, PostgerSQL akan menolak delete yang melanggar integritas database. Dengan kata lain,record di tabel utama tidak akan dihapus jika masih ada record di tabel kedua yang berhubungan denganrecord utama tersebut.

·         Default
Untuk menentukan nilai default kolom jika tidak ada data yang di-insert untuk kolo itu:
CREATE TABLE mahasiswa (nim integer PRIMARY KEY, nama_mhs VARCHAR(45), fakultas VARCHAR(5) DEFAULT ‘FKI’:

Contoh insert:
INSERT INTO mahasiswa (nim, nam_mhs) VALUES (1, ‘Ali Topan’);

·         Not Null
Untuk membatasi agar nilai kolom tidak boleh NULL:
CREATE TABLE ruang (kode_ruang VARCHAR(20) PRIMARY KEY, lokasi_ruang VARCHAR(255) NOT NULL, kapasitas_ruang INTEGER NOT NULL);
Jika kolom ditentukan NOT NULL, maka insert harus memasukkan nilai untuk kolom tersebut. Bisa menggunakan DEFAULT sehingga nilai kolom ditambahkan secara otomatis.
Pengertian NULL
Khusus untuk tipe string (varchar atau char), NULL tidak sama dengan kosong. Jika nilai kolom adalah NULL, artinya nilai tidak diketahui atau nilai tidak ada sama sekali. Jika nilaikolom adalah kosong, artinya kolom tersebut memang diketahui nilainya (ada nilainya), yaitu nilai kosong (empty string).
Contoh:
-          CREATE TABLE test (kode INTEGER PRIMARY KEY, nama VARCHAR(20));
-          INSERT INTO test (kode) VALUES (1);
-          INSERT INTO test VALUES (2, ‘ ’);
Perhatikan hasil berikut:
-          SELECT* FROM test WHERE nama IS NULL;
-          SELECT* FROM test WHERE nama = ‘ ‘;

·         Unique
Untuk memastikan bahwa nilai kolom unik:
CREATE TABLE mata_kulaih (kode_mk INTEGER PRIMARY KEY, nama_mk VARCHAR(45) UNIQUE);
Untuk multikolom yang unik:
CREATE TABLE dosen (nip INTEGER PRIMARY KEY, nama_dosen VARCHAR(45), alamat_dosen VARCHAR(255), UNIQUE (nama_dosen, alamat_dosen));
·         Check
Untuk membatasi nilai kolom, misalnya:
CREATE TABLE produk (kode_produk INTEGER PRIMARY KEY, nama_produk VARCHAR(45), harga INTEGER, CHECK (harga <= 100000 AND kode_produk > 100));
Check di atas membatasi bahwa harga harus maksimal Rp 100000, dan kode_produk harus di atas 100.

·         Penentuan Referential Integrity
Contoh:
CREATE TABLE pemasok (kode_pemasok INTEGER PRIMARY KEY, nama_pemasok VARCHAR(45), kode_produk INTEGER REFERENCES produk ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE);
Untuk contoh di atas, jika ada update atau delete di tabel utama, maka tabel kedua secara otomatis disesuaikan.

·         Macam action:
NO ACTION atau RESTRICT: update atau delete tidak dilakukan. Ini merupakan pilihan default.
CASCADE: nilai kolom di tabel kedua disesuaikan dengan nilai kolom di tabel utama.
SET NULL: nilai kolom di tabel kedua dijadikan NULL.
SET DEFAULT: nilai kolom di tabel kedua dijadikan nilai DEFAULT (nilai DEFAULT harus ditentukan pada waktu pembuatan tabel).

·         Autoincrement
Untuk fitur autoincrement, gunakan “serial”:
CREATE TABLE nasabah (id_nasabah SERIAL PRIMARY KEY, nama_nasabah VARCHAR(45));
Untuk contoh di atas, id_nasabah tidak perlu di-insert, karena database secara otomatis akan menambahkannya secara urut. Kita cukup hanya memasukkan nam_nasabah saja:
INSERT INTO nasabah (nama_nasabah) VALUES (‘Ali Topan’);
Serial hanya bisa dari 1 sampai 232. Jika tidak cukup, gunakan bigserial yang bisa dari 1 sampai 264. Penghapusan record tidak akan mempengaruhi urutan untuk serial dan bigserial. Nilai untuk kolom yang menggunakan serial/bigserial akan selalu bertambah 1, tidak akan pernah kembali mundur. Misalnya:
-          DELETE FROM nasabah WHERE id_nasabah=1;
-          INSERT INTO nasabah (nama_nasabah) VALUES (‘Ali Topan’);
-          Perhatikan id_nasabah: SELECT* FROM nasabah;
4.    Alat dan Bahan
1.      Komputer
2.      Program aplikaso pg admin III pada postgre
3.      Modul praktikum sistem basis data dan sistem berkas.
5.    Langkah- Langkah praktikum
1.      Buka aplikasi PG admin
2.      Membuat tabel- tabel yang di perlukan seperti yang pernah di ulas pada modul (pembahasan) sebelumnya.
3.      jika sudah maka akan tampil tabel-tabel diantaranya nasabah, cabang_bank, rekening, transaksi, nasabah_has_rekening.
4.      Untuk mengeceknya bisa di gunakan perintah : \dt (enter)

5.      Lalu kita inputkan record atau data untuk masing-masing tabel tersebut.
6.      Perintah input yaitu insert into nasabah (id_nasabah, nama_nasabah, alamat_nasabah) values (1, ‘sutopo’, ‘jl.jendral sudirman 12); atau bisa juga dengan insert into nasabah values (1, ‘sutopo’, ‘jl.jendral sudirman 12); dengan syarat kita sudah menghafal urutan field-field dalam tabel tersebut.
7.      Lalu jika sudah terinputkan, maka cek untuk menampilkannya yaitu select * from nasabah;

8.      Lalu insertkan juga pada tabel cabang_bank dengan command insert into juga seperti yang diatas.
9.      Dan kita cek lagi hasil inputan recordan yang telah kita buat.

10.  Kita inputkan data untuk tabel rekening dengan field no_rekening, kode_cabang, pin, saldo.
11.  Cek kembali hasil inputan kita

12.  Dan yang selanjutnya yaitu untuk tabel nasabah_has_rekening.

13.  Dan yang terakhir yaitu untuk tabel transaksi


Tugas


1.      Mengimplementasikannya pada database yang sudah pernah saya buat juga yaitu mahasiswa dan Toko.

jawaban bersambung :D